Selasa, 03 November 2015

Judo

Judo (bahasa Jepang: 柔道 ) adalah seni bela diri, olahraga, dan filosofi yang berakar dari Jepang. Judo dikembangkan dari seni bela diri kuno Jepang yang disebut Jujutsu. Jujutsu yang merupakan seni bertahan dan menyerang menggunakan tangan kosong maupun senjata pendek, dikembangkan menjadi Judo oleh Kano Jigoro (嘉納治五郎) pada 1882. Olahraga ini menjadi model dari seni bela diri Jepang, gendai budo, dikembangkan dari sekolah (koryu) tua. Pemain judo disebut judoka atau pejudo. Judo sekarang merupakan sebuah cabang bela diri yang populer, bahkan telah menjadi cabang olahraga resmi Olimpiade.

JudoSebelum Judo

Pegulat sumo zaman dahulu kala menjatuhkan lawannya tanpa senjata. Hal ini menginspirasikan teknik-teknik bela diri jujutsu. Sumo pada awalnya hanya dinikmati kaum aristokrat sebagai ritual atau upacara keagamaan pada zaman Heian (abad ke-8 hingga abad ke-12).
Pada perkembangannya, Jepang memasuki masa-masa perang di mana kaum aristokrat digeser kedudukannya oleh kaum militer. Demikian pula olahraga yang sebelumnya hanya dijadikan hiburan, oleh kaum militer dijadikan untuk latihan para tentara. Pada masa inilah teknik jujutsu dikembangkan di medan pertempuran. Para prajurit bertempur tanpa senjata atau dengan senjata pendek. Teknik menjatuhkan lawan atau melumpuhkan lawan inilah yang dikenal dengan nama jujutsu.
Pada zaman Edo (abad ke-17 hingga abad ke-19) di mana keadaan Jepang relatif aman, jujutsu dikembangkan menjadi seni bela diri untuk melatih tubuh bagi masyarakat kelas ksatria. Gaya-gaya jujutsu yang berbeda-beda mulai muncul, antara lain Takenouchi, Susumihozan, Araki, Sekiguchi, Kito, dan Tenjinshin'yo.

 

Yoga

Yoga (Aksara Dewanagari योग) dari bahasa Sanskerta (योग) berarti "penyatuan", yang bermakna "penyatuan dengan alam" atau "penyatuan dengan Sang Pencipta". Yoga merupakan salah satu dari enam ajaran dalam filsafat Hindu, yang menitikberatkan pada aktivitas meditasi atau tapa di mana seseorang memusatkan seluruh pikiran untuk mengontrol panca inderanya dan tubuhnya secara keseluruhan.
Masyarakat global umumnya mengenal Yoga sebagai aktivitas latihan utamanya asana (postur) bagian dari Hatta Yoga. Yoga juga digunakan sebagai salah satu pengobatan alternatif, biasanya hal ini dilakukan dengan latihan pernapasan, olah tubuh dan meditasi, yang telah dikenal dan dipraktekkan selama lebih dari 5000 tahun.
Orang yang melakukan tapa yoga disebut yogis, yogin bagi praktisi pria dan yogini bagi praktisi wanita.
Sastra Hindu yang memuat ajaran Yoga, diantaranya adalah Upaishad, Bhagavad Gita, Yogasutra, Hatta Yoga serta beberapa sastra lainnya.

Klasifikasi ajaran Yoga tertuang dalam Bhagavad Gita, diantaranya adalah Karma Yoga/Marga, Jnana Yoga/Marga, Bakti Yoga/Marga, Raja Yoga/Marga.
Ajaran Yoga dibangun oleh Maharsi Patanjali, dan merupakan ajaran yang sangat populer di kalangan umat Hindu. Ajaran yoga merupakan ilmu yang bersifat praktis dari ajaran Veda. Yoga berakar dari kata Yuj yang berarti berhubungan, yaitu bertemunya roh individu (atman/purusa) dengan roh universal (Paramatman/Mahapurusa). Maharsi Patanjali mengartikan yoga sebagai Cittavrttinirodha yaitu penghentian gerak pikiran.
Sastra Yogasutra yang ditulis oleh Maharsi Patanjali, yang terbagi atas empat bagian dan secara keseluruhan mengandung 194 sutra. Bagian pertama disebut: Samadhipada, sedangkan bagian kedua disebut: Sadhanapada, bagian ketiga disebut: Vibhutipada, dan yang terakhir disebut: Kailvalyapada.

Muay Thai

Muay Thai atau Tinju Thai (bahasa Thai: มวยไทย, IPA: [muɛ̄j tʰɑ̄j]) adalah seni bela diri keras dari Kerajaan Thai. Muay Thai mirip dengan gaya seni bela diri lain dari Indocina, seperti pradal serey dari daerah Kamboja, Tomoi dari daerah Malaysia, lethwei dari daerah Myanmar dan Muay Lao dari daerah Laos. Muay Thai adalah olahraga nasional Kerajaan Thai dan turunan dari bela diri kuno Muay Boran. Di dunia internasional Muay Thai juga dianggap sebagai Kickboxing, karena teknik pertarungannya hampir sama.

Muay Thai Kata Muay berasal dari bahasa Sanskerta "mavya" ("tinju bela diri") dan Thai berasal dari kata "Tai" ("suku Thai"). Muay Thai disebut sebagai "Seni Delapan Tungkai" atau "Ilmu Delapan Tungkai" karena tehniknya sangat sarat menggunakan pukulan, tendangan, siku dan serangan lutut, sehingga penggunaan delapan "titik kontak", yang berbeda dengan tehnik "dua poin" (tinju) di tinju gaya Barat dan "empat poin" (tangan dan kaki) yang digunakan dalam seni bela diri yang berorientasi olahraga. Seorang praktisi Muay Thai dikenal sebagai nak Muay , sedangkan praktisi Barat, kulit putih atau non-Asia Tenggara kadang-kadang disebut nak Muay farang, yang berarti "petinju asing". 
 Berbagai bentuk kickboxing telah lama dipraktekkan di seluruh daratan Asia Tenggara. Berdasarkan kombinasi dari Cina dan seni bela diri India, praktisi Muay Thai mengklaim bahwa Muay Thai telah ada selama dua ribu tahun. Di Kerajaan Thai, Muay Thai berevolusi dari Muay Boran ("tinju kuno"), sebuah metode pertempuran tangan kosong yang mungkin telah digunakan oleh tentara bangsa Siam setelah kehilangan senjata mereka di pertempuran. Beberapa juga percaya bahwa militer bangsa Siam kuno menciptakan Muay Thai dari seni berbasis senjata Krabi krabong tetapi yang lain berpendapat bahwa keduanya dikembangkan bersamaan satu sama lain. Krabi Krabong tetap merupakan pengaruh penting pada Muay Thai seperti dapat dilihat pada beberapa teknik tendangan, pitingan dan gerakan-gerakan dalam wai khru yang memiliki asal usul mereka dalam pertempuran bersenjata.

Boxing

Tinju (Boxing) adalah olahraga dan seni bela diri yang menampilkan dua orang partisipan dengan berat yang serupa bertanding satu sama lain dengan menggunakan tinju mereka dalam rangkaian pertandingan berinterval satu atau tiga menit yang disebut ronde. Baik dalam Olimpiade ataupun olahraga profesional, kedua petinju menghindari pukulan lawan mereka sambil berupaya mendaratkan pukulan mereka sendiri ke lawannya.

BoxingNilai diberikan untuk pukulan yang bersih dan mantap ke bagian depan pinggang ke atas yang sah dari lawan, dengan pukulan ke kepala dan dada mendapat nilai lebih. Petinju dengan nilai yang lebih tinggi setelah sejumlah ronde yang direncanakan akan dinyatakan sebagai pemenang. Kemenangan juga dapat dicapai jika lawan dipukul jatuh dan tidak dapat bangkit sampai hitungan kesepuluh dari wasit (suatu Knockout atau KO) atau jika lawan dinyatakan tidak mampu melanjutkan pertandingan (suatu Technical Knockout atau TKO). Untuk keperluan rekor pertandingan, TKO dihitung sebagai KO.

Kata "tinju" adalah terjemahan dari kata Inggris "boxing" atau "Pugilism". Kata Pugilism berasal dari kata latin, pugilatus atau pinjaman dari kata yunani Pugno, Pignis, Pugnare, yang menandakan segala sesuatu yang berbentuk kotak atau "Box" dalam bahasa Inggrisnya. Tinju Manusia, kalau terkepal, berbentuk seperti kotak. Kata Yunani pugno berarti tangan terkepal menjadi tinju, siap untuk pugnos, berkelahi, bertinju. Dalam mitologi, bapak dan Boxing adalah Poliux, saudara kembar dari Castor, putera legendaris dari Jupiter dan Leda.

MANFAAT BELAJAR BELADIRI UNTUK ANAK-ANAK


Mungkin banyak orang berpikir bahwa jika anak-anak berlatih beladiri, mereka akan menjadi keras, brutal, dan suka menggunakannya untuk kepentingan diri sendiri. Terus terang "mungkin" hal itu bisa saja terjadi. Tapi ada banyak hal positif yang bermanfaat jika anak-anak berlatih beladiri sejak usia dini. Berikut ini beberapa manfaat beladiri untuk anak-anak. 

1. Latihan fisik
Pelatihan intensif merupakan program yang paling membantu untuk lebih meningkatkan kebugaran kardiovaskular anak dan kekuatan otot.

2. Disiplin
Pelatihan seni bela diri mengajarkan anak-anak untuk mengontrol diri dan konsentrasi. Banyak aliran beladiri yang mengajarkan teknik khusus dengan pelatih profesional untuk tetap 'fokus' pada penguasaan teknik yang tepat. Salah satu definisi 'disiplin' disini adalah: "melakukan apa yang harus dilakukan oleh anak-anak walaupun mereka tidak ingin melakukannya. Mungkin teknik baru akan sulit pada awalnya. Namun stimulus untuk menciptakan keinginan mencapai peringkat yang lebih tinggi membuat mereka disiplin.

3. Menetapkan tujuan
Seni bela diri memiliki tujuan spesifik yang ketika mereka mencapai hal itu, mereka akan mencapai peringkat yang lebih tinggi. Peringkat sering dilambangkan dengan menggunakan sabuk berwarna. Hal ini akan merangsang dan melatih otak pada anak untuk menetapkan tujuan untuk mencapai sesuatu yang lebih tinggi. Anak akan belajar untuk menghadapi tantangan baru dalam tiap tingkatan. Membagi semua pengetahuan yang dibutuhkan untuk meningkatkan peringkat sedikit demi sedikit, memungkinkan anak belajar untuk memprioritaskan tujuan tertentu sebelum mereka dapat mencapai peringkat yang paling tinggi.

4. Menghargai diri sendiri
Menghargai diri sendiri adalah bentuk harga diri. Memiliki harga diri yang sebenarnya berarti percaya diri dan yakin pada kemampuan sendiri. Dengan seni bela diri, tantangan kecil yang berhasil mereka hadapi membuat keahlian mereka bertambah. Mereka berhasil mengatasi tantangan karena mereka mau berlatih keras. Dengan demikian, rasa 'percaya diri' pun akan tumbuh subur di sini.

5. Menghormati
Kebanyakan pelatihan seni bela diri mengajarkan untuk menghormati orang dari sisi usia, pangkat, keahlian, dan pengalaman. Peringkat yang lebih tinggi menunjukkan keahlian yang tinggi dan sekali mereka mencapai peringkat tertentu, mereka layak mengajarkan pengetahuan mereka kepada orang lain. Dengan demikian, anak akan belajar bagaimana memperlakukan orang dengan hormat, bahkan di luar tempat latihan.

6. Keseimbangan
Pelatihan seni bela diri dapat membantu mereka mengembangkan rasa keseimbangan dan juga memungkinkan mereka mempelajari teknik-teknik tentang bagaimana mencegah cedera.

7. Belajar kemampuan
Belajar keterampilan tertentu membutuhkan fokus yang sangat baik. Siswa akan belajar untuk berkonsentrasi di bawah tekanan. Hal ini sangat penting mengingat kadang kehidupannya nanti akan menghadapi tekanan-tekanan tertentu. Menghafal istilah dan teknik sangat penting untuk melakukan gerakan dengan baik. Dengan pengulangan teknik tertentu, siswa dapat melaksanakan keterampilan dengan benar.

8. Menghilangkan stress
Beberapa aliran beladiri mengajarkan teknik 'meditasi' sejak awal mulai latihan. Dengan latihan yang rutin, anak dapat melepaskan energi negatifnya. Berkeringat adalah cara yang bagus untuk meredakan kemarahan, dan menjaga mereka tenang. Alih-alih menjadi impulsif, mereka akan lebih terpusat, dan tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi stres. Beberapa seni bela diri memiliki teriakan khas. Berteriak dimaksudkan untuk meningkatkan fokus dan bernapas setiap kali teknik disampaikan. Hal ini juga dapat berfungsi sebagai cara untuk melepaskan ketegangan saraf dan energi.

9. Menjaga Diri
Bukan hanya menjaga diri dari serangan atau tindak kejahatan. Banyak aliran beladiri yang mengajarkan untuk mengendalikan diri sendiri. Anak akan belajar sejak dini untuk menyadari sang 'aku' dalam dirinya. Untuk itu anak akan lebih bijak menyikapi setiap persoalan yang ada.

6 Manfaat Beladiri Praktis Untuk Wanita

Di zaman sekarang ini, kriminalitas dan penganiayaan semakin merajalela. Dan seperti kita ketahui bahwa kaum wanita lebih rentan menjadi korban tindakan kriminal dan penganiayaan. Hal ini dikarenakan kaum wanita lebih lemah dan tidak mampu melakukan perlawanan. Oleh karena itu penting bagi wanita untuk memiliki dan menguasai ilmu beladiri praktis. Inilah 6 Manfaat Beladiri Praktis Untuk Wanita versi digiku :
  1. Bisa melakukan perlawanan ketika menerima tindakan kriminal atau penganiayaan atau bisa menjaga diri
  2. Memiliki fisik tubuh yang kuat
  3. Membangun mentalitas positif, seperti percaya diri, keberanian, kewaspadaan, sportif dan pengendalian emosi
  4. Membuat diri lebih disegani oleh lingkungan
  5. Menjaga kesehatan
  6. Mengasah kecerdasan

Manfaat bela diri

Beberapa manfaat berlatih beladiri :


Muay Thai

Sebagai sarana membeladiri

Tujuan utama membeladiri adalah selamat. Terkadang sebuah konflik atau kejahatan bisa dihindari ketika lawan atau pelaku kejahatan mengurungkan niat untuk berhadapan dengan kita karena emosi mereka menurun atau menjadi segan,  jika kita menghadapinya dengan tenang dan percaya diri. Namun jika konflik tidak bisa dihindari, setidaknya kita sudah siap untuk menghadapinya.



Lebih Sehat dan Bugar

Seperti halnya manfaat olah raga yang lain. Berlatih beladiri secara teratur sama manfaatnya dengan berolahraga secara teratur, yaitu akan meningkatkan kebugaran, karena otot yang ada akan terlatih untuk bergerak dan membuat tubuh menjadi lebih sehat serta meningkatkan daya tahan tubuh dan tidak mudah sakit. Gerakan-gerakan tertentu, terutama yang menggunakan unsur kecepatan, turut memacu fungsi jantung dan paru-paru. Sehingga peredaran darah dan nafas kita akan lebih lancar.


Membuat otot Lebih Kuat dan fleksibel

Gerakan memukul, menendang, merunduk, melompat dan lainnya seringkali diterapkan dalam seni bela diri. Gerakan lainnya seperti gerakan berlari, sit up, push up, berjalan juga jongkok semua itu bisa melatih otot kita  agar menjadi lebih kuat, cekatan, tangkas, cepat.


Meningkatkan rasa percaya diri dan keberanian

Ketika kita merasa mempunyai kemampuan lebih maka akan bisa meningkatkan rasa percaya diri. Disamping itu memang dalam perguruan beladiri umumnya memang kita dilatih dan dikondisikan agar rasa percaya diri serta keberanian kita muncul.

 Meningkatkan kedisiplinan

Setiap bela diri pastinya akan memilki teknik/ jurus dan aturan, yang harus diterapkan dengan displin. Karena tanpa adanya displin dalam menerapkan jurus maupun aturan, sangat dimungkinkan bahwa hasil dari berlatih beladiri tidak akan maksimal. Tingkatan dalam beladiri juga memaksa seseorang untuk berusaha dengan disiplin, untuk memenuhi beberapa persyaratan untuk mencapainya. Pada ujian kenaikan tingkat maka ada beberapa materi yang diujikan untuk bisa memenuhi syarat naik tingkat, misalnya penguasaan teknik, penerapan jurus, kecepatan maupun daya tahan. Dan ini hanya bisa dicapai dengan disiplin diri. Walaupun penguasaan tekniknya bagus, namun penerapan atau kecepatannya tidak memenuhi syarat tentu bisa menggagalkan hasil ujian tersebut.